Ambil Rapor dan Ijasah di SMP Muhammadiyah 8 Tanggulangin Sidoarjo Lewat Drive Thru

 SIDOARJO, SURYAKABAR.com – SMP Muhammadiyah 8 Tanggulangin Sidoarjo memiliki cara unik ketika melepas siswanya kelas sembilan yang telah lulus. Wisuda perpisahan siswa di sekolah tersebut dengan cara drive thru.

Para siswa diantar orangtua atau walinya datang ke sekolah. Ketika mengambil ijasah, mereka wajib mematuhi SOP protokol kesehatan, menggunakan masker. Sekolah pun menyediakan hand sanitizer, dan petugas jaga melakukan cek suhu tubuh mereka, sebelum masuk di area sekolah.


Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 8 Tanggulangin, Sidoarjo, Yuyun Nur Aini mengatakan, tradisi atau momen kelulusan ini tetap digelar. Baik penerimaan rapor maupun wisuda kelulusan siswa.

“Acara sudah digelar selama tiga hari, mulai Jumat hingga Minggu. Acaranya, hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Bedanya ya itu, penerimaan rapor dan ijasah dilakukan secara drive thru. Penerima datang dan langsung pulang,” kata Yuyun Nur Aini kepada suryakabar.com, Minggu (21/6/2020).


    Menurut Yuyun, pihaknya tetap memperhatikan kesehatan civitas sekolah yaitu, guru, siswa dan keluarga besar sekolah. Itu sebabnya, setiap tamu undangan wajib mematuhi SOP protokol kesehatan. Yang datang harus benar-benar sehat jasmani maupun rohani.

    “Alhamdulillah semua berjalan lancar. Semua ikut mendukung acara ini dengan baik. Kita pun saling memberikan kenang-kenangan. Dan dengan cara itu kami berharap menjadi momen tersendiri yang tidak terlupakan, bagi sekolah maupun anak didik kami,” harapnya.

    Tahun ajaran 2020/2021 nantinya, imbuh Yuyun, pihaknya telah menyiapkan beberapa cara khusus dalam menyambut era new normal. Setiap kelas disediakan tempat cuci tangan, masker, dan hand sanitizer. Hal itu disiapkan, jika sewaktu-waktu diperlukan menggelar jam tatap muka di sekolah, yang dikolaborasikan dengan proses belajar daring, online.

    “Saat ini kami masih mengacu panduan belajar sesuai pemerintah pusat. Tapi, kami telah bersiap menyambut era new nomral. Jika nanti diperlukan siswa kembali ke kelas dengan tatap muka, kami atur dengan cara gelombang. Misalnya, bagi kelas satu masuk setiap hari senin, begitu selanjutnya. Dan setiap kelas dibatasi maksimal 20 siswa per kelas,” tandasnya. (sty)